Kuis Pengantar Sosiologi
NAMA :
OKTA PRAYOGA PUTRA GARANG
NIM : 16 716 500 19
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
TUGAS : PENGANTAR SOSIOLOGI
NIM : 16 716 500 19
PRODI : ILMU KOMUNIKASI
TUGAS : PENGANTAR SOSIOLOGI
SOAL – SOAL
1.
Kemiskinan merupakan fenomena
sosial yang sangat multi dimensi, negara-negara dunia ketiga semakin sulit
mengejar ketertinggalan dengan negara-negara maju. Menurut saudara
strategi apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi fenomena kemiskinan dan siapa aktor yang diharapkan berperan aktif
memerangi kemiskinan?
2.
Kemiskinan selalu berkaitan erat
dengan berbagai bentuk patologi sosial, jelaskan patologi sosial yang saudara
pahami dan berikan solusi konkrit penyelesaian permasalahan tersebut!
3.
Dinamika politik lokal sangat
erat berkaitan dengan issue Rasisme, Suku, Antar Golongan, dan Agama. Mengapa
issue tersebut selalu mencuat di saat menjelang/selama pemilihan kepala daerah?
4.
Globalisasi telah membawa
berbagai bentuk perubahan sosial di dalam masyarakat, jelaskan dengan
memberikan ilustrasi konkrit terkait
fenomena perubahan sosial yang saudara pahami!
JAWABAN DAN PENJELASAN
1.
Menurut Saya, pemerintahlah peran/aktor yang
paling tepat untuk mengatasi atau memerangi kemiskinan. Bahkan beberapa pakar
kebijakan negara menganggap, bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan pemerintah. Baik ada atau tidak ada
masalah kemiskinan di indonesia. Negara wajib menyediakan jaminan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang dasar 1945.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar, namun
dalam kenyataannya, program yang dijalankan oleh pemerintah belum mampu
menyentuh pokok yang menimbulkan masalah kemiskinan ini.
Jika saya ditempatkan sebagai aktor
penting dalam memerangi masalah kemiskinan ini, terutama jika saya adalah
seorang pemerintah contohnya di INDONESIA, strategi
saya akan membuat ketegasan dan kebijakan yang lebih membumi dalam rangka
menyelesaikan masalah kemiskinan ini.
Secara Pribadi, salah satu masalah yang saya lihat juga itu adalah dari
pengetahuan atau intelegensi individu / masyrakat itu sendiri. Selama ini
peran-peran seperti pemerintah / pemimpin hanya memberikan bantuan - bantuan yang pada umumnya dan secara
signifikan kurang mampu untuk memerangi kemiskinan.
Jika Di Ibaratkan, tentang memberi atau mengajari, saya
memberikan orang lain ikan untuk dia makan, maka saya hanya memberikannya makan
untuk satu hari itu saja, akan tetapi jika saya mengajarinya cara memancing/menangkap
ikan, maka dalam artian yang sama, saya telah memberinya makan untuk seumur
hidupnya.
Sama halnya seperti para pemerintah/pemimpin, jika mereka ingin memberikan kita pelayanan yang bermakna dan bernilai untuk kesenjangan hidup masyarakatnya, akan lebih baik jika mereka tidak hanya memberikan kita uang saja (dana yang memungkinkan adanya korupsi) tetapi mengajari kita cara untuk mencarinya, membuatnya, menciptakannya. Agar menjadikan masyarakatnya seorang pencipta, bukan pengikut.
Sama halnya seperti para pemerintah/pemimpin, jika mereka ingin memberikan kita pelayanan yang bermakna dan bernilai untuk kesenjangan hidup masyarakatnya, akan lebih baik jika mereka tidak hanya memberikan kita uang saja (dana yang memungkinkan adanya korupsi) tetapi mengajari kita cara untuk mencarinya, membuatnya, menciptakannya. Agar menjadikan masyarakatnya seorang pencipta, bukan pengikut.
Mengajarkan, Mendukung,
Menyediakan dan Memperluas peluang bagi kita dalam mencoba berkreasi,
berkarya, berinovasi, berwirausaha dan semacamnya, dari pada sibuk menciptakan
lapangan kerja untuk para pengangguran yang mungkin selalu bertambah dan semakin
banyak yang mungkin dalam prosesnya pembangunan kedepannya kembali memungkinkan
terciptanya peluang korupsi yang lebih besar atau patologi sosial semacamnya.
Kita hidup dizaman teknologi yang sangat memudahkan kita untuk menyebarkan
dan mendapatkan informasi yang luas, banyak cara untuk mengajari masyarakat
melalui media media. Mulai dari mengarahkan mereka agar pikiran menjadi lebih
terbuka, contohnya seperti mengganti pola pikir kebanyakan orang, yang hanya
ingin mencari kerja. Seperti mengajarkan membuat atau menciptakan lapangan
kerja, berwirausaha. Menyebarkan hal-hal yang membuat masyarakat menjadi lebih
termotivasi dalam menciptakan lapangan kerja.
Untuk upaya sudah terstruktur, langkah yang terlebih dahulu mungkin akan
saya lakukan adalah : 1.
Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak
tenaga kerja yang juga sekaligus menyediakan tempat tinggal, sehingga
mengurangi pengangguran dan orang yang terlantar.
2.
Memperkecil peluang korupsi dengan cara apapun, karena
korupsi menyebabkan hak dan layanan kepada masyarakat tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Jika perlu hukum penggal tangan.
3.
Meningkatkan akses pelayanan dasar pada masyarakat miskin
(masyaraat yang membutuhkan), yang bertujuan agar masyarakat yang tergolong
miskin memenuhi kebutuhan bidang pendidikan, kesehatan maupun prasarana dasar.
4.
Memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat,
yang tujuannya untuk menyediakan dan mendukung pengembangan kesempatan berusaha
bagi penduduk miskin.
2.
Secara pribadi, menurut saya patologi sosial itu seperti penyakit masyarakat, masalah
sosial atau konflik perbedaan pendapat, dimana suatu kondisi dalam masyarakat yang berdasarkan atas pemahaman masing-masing, mempunyai
sifat-sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga
masyarakat secara keseluruhan. Akan tetapi,
kembali lagi ke masing masing penilaian individu yang memutuskan
bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau bukan adalah masyarakat yang
kemudian disosialisasikan melalui suatu entitas. Dan tingkat keparahan sosial
yang terjadi dapat diukur dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dan
realitas yang terjadi.
Sebagai contoh, ada sebuah keluarga sederhana yang sekeluarga bermasalah bapaknya
peselingkuh, istrinya pelacur, dan anak-anaknya pencuri. Perspektif patologi klasik, dari gennya merupakan keturnan yang bermasalah. namun didukung dengan lingkungannya (orang tuanya tidak mengajari anaknya dengan baik dan benar termasuk pendidikan moral). Namun karena yang mengalami masalah seperti ini ada banyak dan mengganggu masyarakat lain, maka disebut masalah sosial.
Solusi konkritnya, jika menurut perspektif ini adalah pendidikan moral. mengajari keluarganya, mensosialisasi keluarganya pendidikan yang baik dan benar yang harus dilaksanakan secara menyeluruh.
Sedikit tambahan, masukan dan solusi dalam masyarakat.
Sebagai contoh, ada sebuah keluarga sederhana yang sekeluarga bermasalah bapaknya
peselingkuh, istrinya pelacur, dan anak-anaknya pencuri. Perspektif patologi klasik, dari gennya merupakan keturnan yang bermasalah. namun didukung dengan lingkungannya (orang tuanya tidak mengajari anaknya dengan baik dan benar termasuk pendidikan moral). Namun karena yang mengalami masalah seperti ini ada banyak dan mengganggu masyarakat lain, maka disebut masalah sosial.
Solusi konkritnya, jika menurut perspektif ini adalah pendidikan moral. mengajari keluarganya, mensosialisasi keluarganya pendidikan yang baik dan benar yang harus dilaksanakan secara menyeluruh.
Sedikit tambahan, masukan dan solusi dalam masyarakat.
Mulai memperhatikan seperti :
A.
Mengidenfikasi dan menganalisis kembali kebijakan
pemerintah yang telah dibuat, dengan harapan tidak ada kekecewaan rakyat
terhadap kebijakan pemerintah atau apabila ada kekecwaan dari rakyat dan
menyebabkan permasalahan dalam kebijakan,maka hal ini dapat diselesaikan dengan
cara membicarakan kembali permasalahan yang terjadi dengan rakyat sehingga
dapat terselesaikan secara musyawarah, juga agar pemerintah dapat selalu
berkembang dan berevolusioner kearah yang lebih baik dan optimal sehingga
mencegah adanya kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah.
B.
Memberikan pengajaran dan menjelaskan tentang
pendidikan kewarganegaraan, nilai-nilai agama, pancasila dan nilai kebangsaan
pada semua masyrakat Indonesia, sehingga semua nilai mendarah daging kpada
seluruh rakyat dan warga dapat sadar dan mengerti tentang permasalahan bangsa
dan menkonsistenikan segala tindakan warga terhadap nilai-nilai bangsa
3.
Menurut persepsi dan pengamatan saya pribadi, kemungkinan besar disebabkan oleh kampanye politik yang strategi politiknya
menggunakan cara kampanye hitam biasanya disebut black campaign. Kampanye
hitsm ini merupakan
salah satu contoh kampanye
politik yang
tidak sehat, yang cara
kerja kampanyenya
menggunakan semua cara, apapun itu
untuk mencapai tujuan, seperti menjatuhkan citra atau nama dari kandidat saingannya.
Kesimpulan saya, hal - hal dan alasan seperti itulah yang mungkin menyebabkan mencuatnya issue pada masa sebelum pilkda/pemilu,
Terutama timbulnya issue yang
bersifat rasis, yang menggunakan hal hal seperti perbedaan suku, golongan, maupun agama.
Sedikit
saran saya, hal seperti ini murni terjadi bukan karena kesalahan politik, tapi para
oknum yang egois, tidak sehat dan tidak bijaksanalah yang tidak bertanggung
jawab dalam menjalankan kampanye politiknya, menggunakan berbagai cara yang
sehat maupun tidak sehat demi sebuah tujuan. Betapa tidak pantasnya oknum,
terlebih lagi mau jadi pemimpin dari sebuah negara yang berpondasikan Bhineka
Tunggal Ika, tetapi menggunakan cara memecah-belahkan persatuan dengan
perbedaan, padahal sebaliknya tanah ini merdeka karena perbedaan yang mau
bersatu.
Oleh karena itu jika ada hal-hal
didalam dunia perpolitikan ada yang menyimpang, jangan atau menyimpulkan bahwa POLITIK adalah hal yang tidak baik,
karena yang membuatnya menjadi keseringan terlihat sebagai hal yang kotor
adalah OKNUMNYA YANG MENYIMPANG.
4.
Perubahan
Sosial menurut yang sedikit saya pahami adalah segala
perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek dari
suatu masyarakat, ataupun terjadinya suatu perubahan dari faktor lingkungan
karena perubahan komposisi penduduk, kondisi geografis, serta perubahan sistem
hubungan sosial, maupun terjadinya suatu perubahan pada lembaga
kemasyarakatannya juga sebagainya..
Yang memicu terjadinya perubahan dan sebaliknya perubahan sosial dapat juga terhambat kejadiannya selagi ada faktor yang menghambat perkembangannya. Faktor pendorong perubahan sosial meliputi kontak dengan kebudayaan lain, sistem masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen serta masyarakat yang berorientasi ke masa depan. Faktor penghambat antara lain sistem masyarakat yang tertutup, vested interest, prasangka terhadap hal yang baru serta adat yang berlaku.
Yang memicu terjadinya perubahan dan sebaliknya perubahan sosial dapat juga terhambat kejadiannya selagi ada faktor yang menghambat perkembangannya. Faktor pendorong perubahan sosial meliputi kontak dengan kebudayaan lain, sistem masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen serta masyarakat yang berorientasi ke masa depan. Faktor penghambat antara lain sistem masyarakat yang tertutup, vested interest, prasangka terhadap hal yang baru serta adat yang berlaku.
Perubahan sosial biasanya juga terjadi akibat faktor dari dalam maupun
dari luar masyarakat itu sendiri. Berikut adalah
beberapa contoh faktor dari dalam dan luar masyarakat:
Faktor dari dalam
masyarakat
·
Penemuan-penemuan
baru
·
Pertentangan
(Conflict) masyarakat
·
Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Faktor dari luar masyarakat
·
Lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia
·
Terjadinya Perang
·
Pengaruh
kebudayaan asing
Perubahan
sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam perubahan cepat dan lambat,
perubahan kecil dan besar serta perubahan direncanakan dan tidak direncanakan.
Tidak ada satu perubahan yang tidak meninggalkan dampak pada masyarakat yang
sedang mengalami perubahan tersebut. Bahkan suatu penemuan teknologi baru dapat
mempengaruhi unsur-unsur budaya lainnya. Dampak dari perubahan sosial antara
lain meliputi disorganisasi dan reorganisasi sosial, teknologi serta cultural.
Komentar